Apartemen Atau Rumah??

Source: Here

Topik ini lagi jadi pembahasan kami berdua beberapa hari terakhir. Kalau ditanya sekarang, jujur Py lebih sreg untuk milih apartemen (apt), pemikirannya sih cuma satu yah "Py gak mau tua dijalan"!!. Tapi Ai mau langsung beli rumah dengan alasan kalau sudah punya anak rasanya akan ribet kalau tinggal di apt. Apalagi kami memang memiliki rencana untuk punya anak lebih dari 1. Kalau apt nya cuma yang 1 kamar terus anak yang lain tidur dimana?. Dengan dana yang ada  otomatis cuma sanggup untuk apt 2 kamar. Iya juga sih kalo dipikir-pikir memang butuh pengorbanan yah. Sekarang yang mana yang mau dikorbankan masih jadi pertanyaan.

Mungkin karena tumbuh besar didaerah yang kemana-mana dekat, ke sekolah bisa diantar Papa setiap hari sebelum beliau ngantor, pas makan siang Papa Mama masih bisa pulang kerumah dan bahkan tidur siang sebentar, pulang kantor gak sampe malam banget bikin Py ingin ngerasain hal itu juga. Meski untuk urusan pulang pas makan siang adalah hal yang mustahil ya di Jakarta. Kecuali kalau Py dapat apt di Ratu Plaza nah itu baru bisa *mimpi*. Py maunya masih bisa main bareng anak-anak bentar sebelum antar mereka ke sekolah. Masih bisa punya waktu-waktu berkualitas dengan keluarga meski kami berdua kerja. Masih bisa siapin sarapan dijam yang masuk akal *lirik temen kantor yg bangun jam 3 subuh ut masak*.. Ahh.. Cita-cita yang mulia bukan?.

Dari pembahasan panjang soal milih apartemen atau rumah ini berikut beberapa hal yang menjadi pertimbangan kami:

1. Kalau lebih memilih apt berarti kami kerjanya juga harus gak terlalu jauh dari kantor. Ya kalau kantor di Fatmawati dan apt di Gading sih sama aja yah. haha.. Dan saat ini lokasi apt yang masuk dalam jangkauan kami jelas yang ga terlalu jauh dari Jl. Sudirman atau Tomang. Konsekuensi: Harga apt yang makin hari makin mahal.

2. Kalau lebih memilih rumah:

A. Salah satu harus keluar (resign) dari kerjaan sekarang dan mencari pekerjaan yang berlokasi didekat rumah. Konsekuensi: Resign dan nyari kerjaan baru ga gampang.

B. Beli rumah yang tidak terlalu mahal diluar Jakarta lalu kontrak rumah yang berlokasi dekat kantor. Konsekuensi: Double cost.

C. Beli rumah diperumahan yang jaraknya ga terlalu jauh dari Jakarta yang ada fasilitas shuttle bus yang lewat depan kantor. Konsekuensi: Harga rumah yang ada fasilitas tersebut sudah diangka yang fantastis.

Atau kalu mau ekstrim, ya kami keluar dari Jakarta pindah ke daerah yang gak seruwet Jakarta. Tapi ini pun pertimbangannya tetap saja asal ketemu perusahaan dengan upah yang lebih oke dari sekarang.

Fiuhhh.. Sampai saat ini masih belum dapat kesimpulan mau yang mana. Padahal tahun depan rencana sudah mulai ngajuin pinjaman ke Bank untuk tempat tinggal. Tapi hari-hari ini kami terus bawa dalam doa, kemana Tuhan mau bawa kami kesitu kami pergi dan tinggal.

Kalau kamu, lebih milih apartemen atau rumah? Alasannya? *sekalian minta masukan* Hihi..